Rabu, 27 Juni 2012
LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS
4. Perancangan database secara logik (data model
mapping)
a. Pemetaan (Transformasi data)
Transformasi yang tidak tergantung pada sistem,
pada tahap ini transformasi tidak mempertimbangkan
karakteristik yang spesifik atau hal– hal khusus yang
akan diaplikasikan pada sistem manajemen
database
b.Penyesuaian skema ke DBMS
penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap
Pemetaan untuk dikonfirmasikan pada bentuk
implementasi yang spesifik dari suatu model data
seperti yang digunakan oleh sistem manajemen
database yang terpilih
5. Perancangan database secara fisik
a. Response Time
Waktu transaksi database selama eksekusi untuk
menerima respon
b. Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh
database file dan struktur jalur pengaksesannya
c. Transaction Throughput
Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di
proses permenit oleh sistem database dan
merupakan parameter kritis dari sistem transaksi
6. Phase Implementasi Sistem Database
DBMS (Database Management Systems)
DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua
pengaksesan database yang mempunyai fasilitas
membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara
basis data
BAHASA dalam DBMS
A. Data Definision Language (DDL)
Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari
table yang disimpan dalam file khusus disebut data
dictionary/directory.
B.
Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses
ataumemanipulasidatasebagaiyangtelah
diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang
tepat
Secara dasar ada dua tipe DML :
1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk
menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan
bagaimana untuk mendapatkannya contoh dbase
III, foxbase
2. Non prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk
menspesikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa
menspesifikasikanbagaimanauntuk
mendapatkannya. Contoh SQL, QBE.
FUNGSI DBMS
1.
2.
3.
Data Definition, DBMS harus dapat mengolah
pendefinisian data
Data Manipulation, DBMS harus dapat menangani
permintaan dari pemakai untuk mengakses data
Data Security & Integrity, DBMS harus dapat
memeriksa security dan integrity data yang
didefinisikan oleh DBA
4. Data Recovery & Concurency, DBMS harus dapat
menangani kegagalan – kegagalan pengaksesan
database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem,
kerusakan disk, dsb
5. Data Dictionary, DBMS harus menyediakan data
dictionary.
6. Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari
semua fungsi seefisienmungkin
KOMPONEN DBMS
1. Query Prosesor, komponen yang mengubah
bentuk query kedalam instruksi kedalam
database manager
2. Database Manager, menerima query &
menguji eksternal & konceptual untuk
menentukan apakah record – record tersebut
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
kemudian database manager memanggil file
manager untuk menyelesaikan permintaan
3. File manager, memanipulasi penyimpanan file
dan mengatur alokasi ruang penyimpanan
disk
4.
5.
6.
DML Prosessor, modul yang mengubah perintah DML
yang ditempelkan kedalam program aplikasi dalam
bentuk fungsi-fungsi
DDL compiler, merubah statement DDL menjadi
kumpulan table atau file yang berisi data dictionary /
meta data
Dictionary manajer, mengatur akses dan memelihara
data dictionary
PERBEDAAN TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
(FMS) DENGAN DATABASE MANAGEMENTSISTEM
(DBMS)
TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
1.
2.
3.
Bersifat program oriented
Bersifat kaku
Terjadi kerangkapan data dan tidak
keselarasan data ( data inkonsistensi)
terjaminnya
DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
1. Bersifat data oriented
2. Bersifat luwes/fleksible
3. Kerangkapan data serta keselarasan data dapat
terkontrol
Keterangan :
Program oriented “ Susunan data di dalam file , distribusi
data pada peralatan strorage, dan organisasi filenya
dipilih sedemikian rupa, sehingga program aplikasi dapat
menggunakan secara optimal “
Data oriented “ Susunan data, organisasi file pada database
dapat dirubah, begitu pula strategi aksesnya tanpa
mengganggu program aplikasi yang sudah ada “.
ARSITEKTUR SISTEM DATABASE
Terbagi menjadi 3 tingkatan :
1. Internal level yaitu menerangkan struktur penyimpanan
basisdata secara fisik dan organisasi file yang
digunakan “
2.
konseptuallevelyangmenerangkansecara
menyeluruh dari basisdata dengan menyembunyikan
penyimpanan data secara fisik “
Ekternal level yang menerangkan View basisdata dari
sekelompok pemakai
3.
Arsitektur Sistem Database
Pemakai A1
Pemakai A2
Pemakai B1
Pemakai B2
Bahasa
Pemrograman
Bahasa
Pemrograman
Bahasa
Pemrograman
Bahasa
Pemrograman
Pandangan Ekternal
si A
Pandangan Ekternal
si B
Pemetaan Konseptual
Ekternal dari A
Pemetaan Konseptual
Ekternal dari B
Pandangan Konseptual
DBMS
Pemetaan Secara Internal
/Phisik
Penyimpanan database level pandangan phisik/internal
DATA INDEPENDENCE
Merupakan salah satu kelebihan sistem database
dimana DBA dapat merubah struktur storage & stategi
akses dalam pengembangan sistem database tanpa
mengganggu program-program aplikasi yang sudah
ada.
2 TINGKAT DATA INDEPENDENCE
1. Physical data independence yaitu perubahan internal
schema dapat dilakukan tanpa menggangu conceptual
schema
2. Logical data independence yaitu conceptual schema
dapat dirubah tanpa mempengaruhi ekternal schema
ALASAN PERLUNYA PRINSIP DATA
INDEPENDENCE DITERAPKAN PADA
PENGELOLAAN SISTEM DATABASE
1.
Database Administrator dapat merubah isi, lokasi dan
organisasi database tanpa mengganggu program
aplikasi yang ada
Vendor hardware & software pengelolaan data bisa
memperkenalkan produk - produk baru tanpa
mengganggu program - program aplikasi yang telah ada
Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi
Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA
demisecuritydanintegritasdata,dengan
memperhatikan perubahan - perubahan kebutuhan user.
2.
3.
4.
ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA USER PADA DBMS DENGAN
PHYSICAL DATABASE,
USER
EKTERNAL RECORD
OCCURENCE
USER INTERFACE
DBMS
STORE RECORD
OCCURENCE
STORE RECORD INTERFACE
ACESS METHOD
PHYSICAL RECORD
OCCURRENCE (BLOCK
PHYSICAL RECORD INTERFACE
DATA BAS E
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar